Helloo... Saya kembali! Hehe. Maaf superngaret. Abis sibuk sama UTS dan suka.males kadang, hihi.
Yaudah langsung aja, enjoy guys! Maaf kalo banyak typo! ;)
Part sebelumnya...
Dea tiba di taman. Tampak dusana Rio yang berdiri dengan tangan dimasukkan ke kantong, "Ehm. Yo.. Lo nyariin gue?"
Part 6
Rio berbalik. Didapatinya Dea dengan ekspresi yang tak terbaca. Mungkin lebih tepatnya senang yang berlebihan, "lo apain Ify?" tanyanya to the point. Dea langsung terlonjak kaget, "hah? E, maksud lo apa sih Yo? Gu.. Gue ngga ngerti deh" jawab Dea gugup. Jantungnya sudah hampir copot,
"LO NGGA USAH BOHONG SAMA GUE!! Sekali lagu llo berani deketin Ify, lo bakal dapet yanf lebih parah dari itu! Ngerti lo?!" bentak Rio. Ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Ia langsung pergi meninggalkan Dea yang masih terdiam di tempatnya.
***
"Hiks.. Hiks.. Hiks ." entah sudah berapa banyak air mata Ify keluar. Berkali-kali dihapusnya tetap saja keluar. Dadanya masih sesak rasanya, "hiks.. Kenapa? Kenapa saat gue udah bisa akrab sama Dia ada aja masalah. Hiks.." bayangkan saja. Suda lama Ify mengagumi soaok Rio. Ralat! Bukan hanya mengagumi bahkan menyayangi lelaki tampan itu. Saat mereka bisa dekat, datang masalah yang menyuruhnya menjauh dari sosok yang disayanginya itu.
"Fy.." Ify terswntak kaget dan cepat-cepat menghapus air matanya. Ia benar-benar hafal dengan suara itu,
"mm.. Fy"
"Kakak ngapain disini? Mending sekarang Kakak pergi. Gue ngga mau dapet masalah lagi sebelum Ka Dea ngeliat kita" suaranya masih terdengar sedikit bergetar,
"Fy gue udah..."
"ydahlah Kak! Lo tuh seneng ya ngeliat gue disiksa sama Ka Dea heh? Lo tuh.."
"Fy dengerin gue ngomong dulu!" nada suara Rio sedikit meninggi. Dari tadi Ify memotong ucapannya terus,
"e, sorry Fy gue ngga maksud" Ify hanya diam,
"tadi gue udah nemuin Dea. Gue udah bilangin ke dia buat jangan gangguin lo lagi. Lo tenang aja ya, gue ngga suka ada orang yang jahatin lo" jelas Rio tulus. Ify langsung mengankat kepalanya. Kaget dengan kata-kata Rio tadi. Dirasakannya air matanya turun lagi, "jadi sekarang lo jangan nangis lagi ya?" Rio menghapus air mata Ify lembut degan ibu jarinya. Pipi Ify memerah,
"janji sama gue jangan nangis lagi. Oke?" Ify pun tersenyum seraya mengangguk.
***
Rio mengeluarkan caviganya dari parkiran. Dilihatnya Ify masuk ke dalam sebuah mobil. Ah! Cowo itu lagi! Sebenernya siapa sih dia? "apa gue nanya Via, Shilla, ato Agni aja kali ya?" gumam Rio,
"iya deh" akhirnya Rio menjalankan motornya menuju luar sekolah.
***
Ting, nong,
Tok, tok, tok,
"iya sebentaarr..." sebuah pintu rumah dibuka oleh seorang wanita umur 40an,
"eh, maaf cari siapa ya Den?" tanyanya sopan,
"saya Rio Bik. Vianya ada?" tanya Rio,
"oh, ada Den di kamarnya. Ayo masuk dulu"
"makasih Bik" Rio pun mengikuti pembantu Via masuk ke dalam.
"Lho Ka Rio?" tampak Via baru turun dari tangga. Rio langsung berdiri saat melihat Via, "duduk lagi Kak" katanya ikut duduk di aofa depan Rio,
"ada apa Kak? Tumben dateng?" tanya Via.
"mm.. Gini Vi" Rio memulai pembicaraan,
"cowo yang biasa jemput Ify itu siapa sih?" Via mengerutkan keningnya. Lalu, tak lama kemudian Via menangkap maksud dari kata-kata Rio tadi,
"oh itu. Itu Ka Debo, dia Kakak sepupunya Ify yang dulu tinggal di luar negeri. Sekarang pindah ke Jakarta. Sekalian bemenin Ify, berhubung Mama Papanya lagi tugas di luar nrgeri juga" jelas Via,
'oohh.. Jadi itu Kakaknya Ify. Syukur deh'
"emang kenapa Kak?"
"hah? E, e.. Ngga papa sih, pengen tu aja" jawab Rio gelagepan,
"yakin cuma.pengen tau?" tanya Via usil,
"i.. Iya. Ya udah kalo gitu thank's ya Vi, gue balik dulu"
"oke Kak" Via senyam-senyum gak jelas sambil mengantarkan Rio sampai pintu, 'kayanya cinta lo ngga akan bertepuk sebelah tangan Fy'
***
Ify menghempaskan tubuhnya ke kasur. Siang itu terasa cukup panas. Seperti sang surya sedang semangat-semangatnya memancarkan sinarnya, "huuff... Gila panas banget" keluhnya. Ufy menghidupkan AC kamarnya. Tak lama kemudian, iPhonenya bergetar. 1 new message. Ify mengerutkan keningnya sambil membuka sms tersebut
From: 087812345678
Hai Fy
Rio
Ify membelalak kaget. Cepat-cepat dibalasnya sms itu dan tak lupa mengganti namanya di kontak
To: Kak Rio
Ini bener Ka Rio?
From: Kak Rio
Iya. Ada yg salah
To: Kak Rio
Gk sih. Dapet nomor gw dr mn kk??
Dan berlanjutlah sms mereka. Sampai Ify senyam-senyum sendiri membaca sms dari Rio. Inikah yang namanya indahnya jatuh cinta?
***
Ify turun untuk sarapan. Debp sudah menunggunya di meja makan, "pagi Kak" sapnya dengan senyum mengembang. Debo menatap Ify, "pagi. Napa kamu? Happy banget. Pasti ada sangkutannya deh sama.pangeran kamu itu" ujar Debo sambil tersenyum. Ify membalas senyumannya dengan senyuman lebih mengembang
Tin, tin,
"eh, Ka Rio udah jemput tuh Kak. Aku duluan ya!" Ify langsung berdiri dan tak jadi sarapan,
"tuh kan bener. Kamu nggak sarapan?"
"ntar aja di sekolah. Bye Kak!" ddngan semangat Ify langsung keluar menemui Rio. Tadi malam Rio janji akan menjemput Ify pagi ini.
***
"Pagi Kak Rio. Sorry ya lama"
"ngga papa kok Fy. Naik yuk" Ify mengangguk dan naik ke motor Rio. Mereka pun melaju menuju sekolah.
***
Sekolah gempar pagi-pagi saat melihat sang idola sekolah berjalan dengan seorang gadis. Jelas membuat mereka envy plus jealous, "Kak Rio, gue duluan ya. Ngga enak nih diliatin anak-anak. Pada ngga nyantai banget ngeliatin guenya" bisik Ify,
"biarin aja kali Fy. Mereka.pada iri tuh ngga bisa jjalan sama cowo ganteng plus kaya gue" jawab Rio dengam pedenya. Ify langsung menatap Rio dengan tatapan yang tak bisa diartikan,
"pede mampus lo Kak"
"ahahaha... Udah yuk!" dan tanpa sadar pun Rio merangkul Ify. Jantung ify langsung marathon.
***
"Cieee... Ify pagi-pagi udah diapelin. Katanya dianterin Ka Rio ya Fy?" tanya Shilla,
"hah? E.. Tau dari mana?" tanya Ify bingung,
"yaelah Vi, lo kaya ngga tau Ka Rio aja. Artis sekolah kaleee" timpal Agni. Ify jadi senang sendiri mengingat kejadian hari ini. Tak sia-sia memang penantiannya selama ini. Apa yang diharapkannya pun terkabul. The dreams come true.
@XI IPA1 (kelas Rio)
"Weess... Udah dateng aja nih Bos" sapa Cakka yang sedang duduk diatas mejanya,
"gimana nih? Pagi-pagi udah ngapelin anak orang lo. Lo sih sok jual mahal Yo " timpal Alvin lagi,
"kebanyakan gaya sih lo. Kapan nih? Keburu diambil orang lo si Ify" tambah Gabriel lagi,
"iya nih. Gue nunggu waktu yang tepat. Tenang aja guys, dalam waktu deket ini gue bakal dapetin Ify" tekadnya bulat,
"asseekk... Dapet PJ nih! Makan banyaakk"
"makan mulu lo Cak!"
"tau nih"
"huu..." mereka langsung menoyori Cakka.
***
Pulang sekolah. Ify sedang menunggu taksi. Hari ini supirnya tidak menjemput, berhubung ada saudaranya yang menikah di kampung. Dari tempatnya dilihatnya Rio yang sedang asik memantul-mantulkan bola keluar dari gerbang. Ify senyam-senyum sendiri melihat cowo itu. Lebih terluhat keren menururnya dengan baju basket yang dikenakannya, "pasti abis.latihan basket deh" gumamnya pelan. Mau manggil tapi gengsi.
Tak lama, tampak sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melintas di jalan. Mata Ify langsung melebar melihatnya, "KAK RIO AWAAAAASSS!!!!"
BRAAKK!!!
Terlambat. Sang pengendara mobil tak bertanggung jawab itu langsung pergi dan meninggalkan Rio yang terkapar di jalan dengan tubuh penuh dengan darah. Ify langsung menghampiri Rio dan berjongkok di dekatnya, "Kak Rio. Kak Rio bangun Kak.. Hiks.. Kak Riooo... Tolooonnggg.." Ify berteriak mencari pertolongan,
"Ify?!" Cakka, Gabriel, dan Alvin yang kebetulan lewat langsung menghampiri Ify yang menopang kepala Rio di pahanya. Tak perduli darah yang menempel di rok dan bajunya saat ini, "ya ampun kena0a bisa gini??" tanya Gabriel kaget dan panik,
"gue ngga bisa jelasin sekarang Kak. Buruan ambil mobil lo kita bawa Ka Rio ke rumah sakit. Buruaan" matanya sudah basah dengan air mata,
"i.. Iya Fy. Cak, Vin, buruan bantu Ify ngangkat Rio. Gue ambil mobil dulu"
"iya"
***
Ify mondar-mandir di depan ruangan UGD. Ia benar-benar tidak tenang. Kalau saja tadi dia cepat menolong Rio, pasti Rio tak akan seperti ini jadinya. Tadi mereka sudah mengabari Tante Manda -Mama Rio- Shilla, Agni, dan Agni juga.
"Ify!" Ify langsung menoleh,
"Tante Manda"
"Ify kamu kenpa sayang? Rio gimana?" tanya Tante Manda lembut seraya mengelus rambut Ify. Sontak Ify langsung memeluk Tante Manda,
"Ify kamu kenapa?" Tante Manda mengelus rambut Ify,
"Tante Ify minta maaf. Hiks.. Hiks.. Tadi kalo.."
"sstt.. Ify udah yaa. Kamu kenapa minta maaf sama Tante sayang?" Ify melepas pelukannya dengan masih sesenggukan ia menjelaskan kejadian tadi.
Ify memang akrab dengan Tante Manda sebelumnya. Ia baru tau Tante Manda itu Mamanya Rio seminggu yang lalu
>>>>> flashback off <<<<<
"Ify, temenin Mama ketemu Tante Manda yuk. Deket kok di café baru itu. Ada yang mau Mama bicarain. Ntar kalo kamu mau pisah meja sama Mama terserah deh, trus kamu pesen makanan" ujar Mama. Ify yang sedang asik menonton TV pun bangkit,
"yaudah Ify ganti dulu ya Ma" ia langsung menuju kamarnya. Ify memang cukup akrab dengan Tante Manda. Berhubung beliau adalah sahabat Mama dan sering main ke rumah.
@café
Ify mengikuti Mamanya masuk ke dalam café, "hey Manda!"
"eh Gina. Sini!"
"ayo sayang" Mamanya menggandeng Ify menuju meja Tante Manda.
"Eh aku bawa anakku nih Gin" ujar Tante Manda seraya tersenyum. Ify yang dari tadi menunduk mengangkat kepalanya dan kaget, "lho! Ka Rio?" kagetnya,
"Ify?"
"kalian udah saling kenal?"
"iya Ma. Kak Rio ini Kakak kelas aku"
>>>>> flashback on <<<<<
Ify pun menceritakan kejadian tadi. Air matanya tak henti-hentinya mengalir, "Ify, itu bukan salah kamu. Itu murni kecelakaan, kamu ngga usah merasa bersalah gitu ya? Tante ngga akan nyalahin kamu kok" Ify hanya mengangguk lemah. Dalam fikirannya saat ini hanya ada Rio, Rio, dan Rio, 'ya Allah selamatkanlah Kak Rio..'
- TBC -
Yaudah langsung aja, enjoy guys! Maaf kalo banyak typo! ;)
Part sebelumnya...
Dea tiba di taman. Tampak dusana Rio yang berdiri dengan tangan dimasukkan ke kantong, "Ehm. Yo.. Lo nyariin gue?"
Part 6
Rio berbalik. Didapatinya Dea dengan ekspresi yang tak terbaca. Mungkin lebih tepatnya senang yang berlebihan, "lo apain Ify?" tanyanya to the point. Dea langsung terlonjak kaget, "hah? E, maksud lo apa sih Yo? Gu.. Gue ngga ngerti deh" jawab Dea gugup. Jantungnya sudah hampir copot,
"LO NGGA USAH BOHONG SAMA GUE!! Sekali lagu llo berani deketin Ify, lo bakal dapet yanf lebih parah dari itu! Ngerti lo?!" bentak Rio. Ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Ia langsung pergi meninggalkan Dea yang masih terdiam di tempatnya.
***
"Hiks.. Hiks.. Hiks ." entah sudah berapa banyak air mata Ify keluar. Berkali-kali dihapusnya tetap saja keluar. Dadanya masih sesak rasanya, "hiks.. Kenapa? Kenapa saat gue udah bisa akrab sama Dia ada aja masalah. Hiks.." bayangkan saja. Suda lama Ify mengagumi soaok Rio. Ralat! Bukan hanya mengagumi bahkan menyayangi lelaki tampan itu. Saat mereka bisa dekat, datang masalah yang menyuruhnya menjauh dari sosok yang disayanginya itu.
"Fy.." Ify terswntak kaget dan cepat-cepat menghapus air matanya. Ia benar-benar hafal dengan suara itu,
"mm.. Fy"
"Kakak ngapain disini? Mending sekarang Kakak pergi. Gue ngga mau dapet masalah lagi sebelum Ka Dea ngeliat kita" suaranya masih terdengar sedikit bergetar,
"Fy gue udah..."
"ydahlah Kak! Lo tuh seneng ya ngeliat gue disiksa sama Ka Dea heh? Lo tuh.."
"Fy dengerin gue ngomong dulu!" nada suara Rio sedikit meninggi. Dari tadi Ify memotong ucapannya terus,
"e, sorry Fy gue ngga maksud" Ify hanya diam,
"tadi gue udah nemuin Dea. Gue udah bilangin ke dia buat jangan gangguin lo lagi. Lo tenang aja ya, gue ngga suka ada orang yang jahatin lo" jelas Rio tulus. Ify langsung mengankat kepalanya. Kaget dengan kata-kata Rio tadi. Dirasakannya air matanya turun lagi, "jadi sekarang lo jangan nangis lagi ya?" Rio menghapus air mata Ify lembut degan ibu jarinya. Pipi Ify memerah,
"janji sama gue jangan nangis lagi. Oke?" Ify pun tersenyum seraya mengangguk.
***
Rio mengeluarkan caviganya dari parkiran. Dilihatnya Ify masuk ke dalam sebuah mobil. Ah! Cowo itu lagi! Sebenernya siapa sih dia? "apa gue nanya Via, Shilla, ato Agni aja kali ya?" gumam Rio,
"iya deh" akhirnya Rio menjalankan motornya menuju luar sekolah.
***
Ting, nong,
Tok, tok, tok,
"iya sebentaarr..." sebuah pintu rumah dibuka oleh seorang wanita umur 40an,
"eh, maaf cari siapa ya Den?" tanyanya sopan,
"saya Rio Bik. Vianya ada?" tanya Rio,
"oh, ada Den di kamarnya. Ayo masuk dulu"
"makasih Bik" Rio pun mengikuti pembantu Via masuk ke dalam.
"Lho Ka Rio?" tampak Via baru turun dari tangga. Rio langsung berdiri saat melihat Via, "duduk lagi Kak" katanya ikut duduk di aofa depan Rio,
"ada apa Kak? Tumben dateng?" tanya Via.
"mm.. Gini Vi" Rio memulai pembicaraan,
"cowo yang biasa jemput Ify itu siapa sih?" Via mengerutkan keningnya. Lalu, tak lama kemudian Via menangkap maksud dari kata-kata Rio tadi,
"oh itu. Itu Ka Debo, dia Kakak sepupunya Ify yang dulu tinggal di luar negeri. Sekarang pindah ke Jakarta. Sekalian bemenin Ify, berhubung Mama Papanya lagi tugas di luar nrgeri juga" jelas Via,
'oohh.. Jadi itu Kakaknya Ify. Syukur deh'
"emang kenapa Kak?"
"hah? E, e.. Ngga papa sih, pengen tu aja" jawab Rio gelagepan,
"yakin cuma.pengen tau?" tanya Via usil,
"i.. Iya. Ya udah kalo gitu thank's ya Vi, gue balik dulu"
"oke Kak" Via senyam-senyum gak jelas sambil mengantarkan Rio sampai pintu, 'kayanya cinta lo ngga akan bertepuk sebelah tangan Fy'
***
Ify menghempaskan tubuhnya ke kasur. Siang itu terasa cukup panas. Seperti sang surya sedang semangat-semangatnya memancarkan sinarnya, "huuff... Gila panas banget" keluhnya. Ufy menghidupkan AC kamarnya. Tak lama kemudian, iPhonenya bergetar. 1 new message. Ify mengerutkan keningnya sambil membuka sms tersebut
From: 087812345678
Hai Fy
Rio
Ify membelalak kaget. Cepat-cepat dibalasnya sms itu dan tak lupa mengganti namanya di kontak
To: Kak Rio
Ini bener Ka Rio?
From: Kak Rio
Iya. Ada yg salah
To: Kak Rio
Gk sih. Dapet nomor gw dr mn kk??
Dan berlanjutlah sms mereka. Sampai Ify senyam-senyum sendiri membaca sms dari Rio. Inikah yang namanya indahnya jatuh cinta?
***
Ify turun untuk sarapan. Debp sudah menunggunya di meja makan, "pagi Kak" sapnya dengan senyum mengembang. Debo menatap Ify, "pagi. Napa kamu? Happy banget. Pasti ada sangkutannya deh sama.pangeran kamu itu" ujar Debo sambil tersenyum. Ify membalas senyumannya dengan senyuman lebih mengembang
Tin, tin,
"eh, Ka Rio udah jemput tuh Kak. Aku duluan ya!" Ify langsung berdiri dan tak jadi sarapan,
"tuh kan bener. Kamu nggak sarapan?"
"ntar aja di sekolah. Bye Kak!" ddngan semangat Ify langsung keluar menemui Rio. Tadi malam Rio janji akan menjemput Ify pagi ini.
***
"Pagi Kak Rio. Sorry ya lama"
"ngga papa kok Fy. Naik yuk" Ify mengangguk dan naik ke motor Rio. Mereka pun melaju menuju sekolah.
***
Sekolah gempar pagi-pagi saat melihat sang idola sekolah berjalan dengan seorang gadis. Jelas membuat mereka envy plus jealous, "Kak Rio, gue duluan ya. Ngga enak nih diliatin anak-anak. Pada ngga nyantai banget ngeliatin guenya" bisik Ify,
"biarin aja kali Fy. Mereka.pada iri tuh ngga bisa jjalan sama cowo ganteng plus kaya gue" jawab Rio dengam pedenya. Ify langsung menatap Rio dengan tatapan yang tak bisa diartikan,
"pede mampus lo Kak"
"ahahaha... Udah yuk!" dan tanpa sadar pun Rio merangkul Ify. Jantung ify langsung marathon.
***
"Cieee... Ify pagi-pagi udah diapelin. Katanya dianterin Ka Rio ya Fy?" tanya Shilla,
"hah? E.. Tau dari mana?" tanya Ify bingung,
"yaelah Vi, lo kaya ngga tau Ka Rio aja. Artis sekolah kaleee" timpal Agni. Ify jadi senang sendiri mengingat kejadian hari ini. Tak sia-sia memang penantiannya selama ini. Apa yang diharapkannya pun terkabul. The dreams come true.
@XI IPA1 (kelas Rio)
"Weess... Udah dateng aja nih Bos" sapa Cakka yang sedang duduk diatas mejanya,
"gimana nih? Pagi-pagi udah ngapelin anak orang lo. Lo sih sok jual mahal Yo " timpal Alvin lagi,
"kebanyakan gaya sih lo. Kapan nih? Keburu diambil orang lo si Ify" tambah Gabriel lagi,
"iya nih. Gue nunggu waktu yang tepat. Tenang aja guys, dalam waktu deket ini gue bakal dapetin Ify" tekadnya bulat,
"asseekk... Dapet PJ nih! Makan banyaakk"
"makan mulu lo Cak!"
"tau nih"
"huu..." mereka langsung menoyori Cakka.
***
Pulang sekolah. Ify sedang menunggu taksi. Hari ini supirnya tidak menjemput, berhubung ada saudaranya yang menikah di kampung. Dari tempatnya dilihatnya Rio yang sedang asik memantul-mantulkan bola keluar dari gerbang. Ify senyam-senyum sendiri melihat cowo itu. Lebih terluhat keren menururnya dengan baju basket yang dikenakannya, "pasti abis.latihan basket deh" gumamnya pelan. Mau manggil tapi gengsi.
Tak lama, tampak sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melintas di jalan. Mata Ify langsung melebar melihatnya, "KAK RIO AWAAAAASSS!!!!"
BRAAKK!!!
Terlambat. Sang pengendara mobil tak bertanggung jawab itu langsung pergi dan meninggalkan Rio yang terkapar di jalan dengan tubuh penuh dengan darah. Ify langsung menghampiri Rio dan berjongkok di dekatnya, "Kak Rio. Kak Rio bangun Kak.. Hiks.. Kak Riooo... Tolooonnggg.." Ify berteriak mencari pertolongan,
"Ify?!" Cakka, Gabriel, dan Alvin yang kebetulan lewat langsung menghampiri Ify yang menopang kepala Rio di pahanya. Tak perduli darah yang menempel di rok dan bajunya saat ini, "ya ampun kena0a bisa gini??" tanya Gabriel kaget dan panik,
"gue ngga bisa jelasin sekarang Kak. Buruan ambil mobil lo kita bawa Ka Rio ke rumah sakit. Buruaan" matanya sudah basah dengan air mata,
"i.. Iya Fy. Cak, Vin, buruan bantu Ify ngangkat Rio. Gue ambil mobil dulu"
"iya"
***
Ify mondar-mandir di depan ruangan UGD. Ia benar-benar tidak tenang. Kalau saja tadi dia cepat menolong Rio, pasti Rio tak akan seperti ini jadinya. Tadi mereka sudah mengabari Tante Manda -Mama Rio- Shilla, Agni, dan Agni juga.
"Ify!" Ify langsung menoleh,
"Tante Manda"
"Ify kamu kenpa sayang? Rio gimana?" tanya Tante Manda lembut seraya mengelus rambut Ify. Sontak Ify langsung memeluk Tante Manda,
"Ify kamu kenapa?" Tante Manda mengelus rambut Ify,
"Tante Ify minta maaf. Hiks.. Hiks.. Tadi kalo.."
"sstt.. Ify udah yaa. Kamu kenapa minta maaf sama Tante sayang?" Ify melepas pelukannya dengan masih sesenggukan ia menjelaskan kejadian tadi.
Ify memang akrab dengan Tante Manda sebelumnya. Ia baru tau Tante Manda itu Mamanya Rio seminggu yang lalu
>>>>> flashback off <<<<<
"Ify, temenin Mama ketemu Tante Manda yuk. Deket kok di café baru itu. Ada yang mau Mama bicarain. Ntar kalo kamu mau pisah meja sama Mama terserah deh, trus kamu pesen makanan" ujar Mama. Ify yang sedang asik menonton TV pun bangkit,
"yaudah Ify ganti dulu ya Ma" ia langsung menuju kamarnya. Ify memang cukup akrab dengan Tante Manda. Berhubung beliau adalah sahabat Mama dan sering main ke rumah.
@café
Ify mengikuti Mamanya masuk ke dalam café, "hey Manda!"
"eh Gina. Sini!"
"ayo sayang" Mamanya menggandeng Ify menuju meja Tante Manda.
"Eh aku bawa anakku nih Gin" ujar Tante Manda seraya tersenyum. Ify yang dari tadi menunduk mengangkat kepalanya dan kaget, "lho! Ka Rio?" kagetnya,
"Ify?"
"kalian udah saling kenal?"
"iya Ma. Kak Rio ini Kakak kelas aku"
>>>>> flashback on <<<<<
Ify pun menceritakan kejadian tadi. Air matanya tak henti-hentinya mengalir, "Ify, itu bukan salah kamu. Itu murni kecelakaan, kamu ngga usah merasa bersalah gitu ya? Tante ngga akan nyalahin kamu kok" Ify hanya mengangguk lemah. Dalam fikirannya saat ini hanya ada Rio, Rio, dan Rio, 'ya Allah selamatkanlah Kak Rio..'
- TBC -
mmm,, maaf di part sebelumnya bukannya mama rio meninggal ya? *hanyananya*
BalasHapus